Hubungi kami sekarang

(0762) 323330

Jl. Lingkar Luar Bkn-BatuBelah

Bangkinang Kota

Jam Kantor: 07:30 pagi - 02:30 siang

rsud.bkn@gmail.com
08 Apr 2021 Admin 2 0 komentar 3,339 kali dibaca Artikel Dari Dokter

Kusta, Bukan Penyakit Kutukan

Kusta termasuk penyakit yang umum di banyak negara, terutama yang beriklim tropis atau subtropis. Penyakit ini dapat dialami oleh semua kalangan, tanpa memandang jenis kelamin maupun usia.

Penyakit kulit ini merupakan penyakit tertua di dunia, kemunculannya sudah ada sejak tahun 600 sebelum Masehi. Dahulu, penyakit ini dipercaya sebagai kutukan dari Tuhan dan sering dihubungkan dengan dosa.

Hingga saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami apa itu penyakit kusta, sehingga stigma di masyarakat  terhadap penyakit kusta masih ditemukan. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini  menjadikan kusta  termasuk ke dalam kelompok penyakit tropis terabaikan (neglected tropical disease).

Kusta atau Leprae adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Bakteri ini awalnya mengenai saraf tepi, lalu menyerang kulit dan dapat mengenai organ lain seperti saluran nafas bagian atas, mata, otot dan tulang. Namun tidak mengenai susunan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Kalau dalam istilah kedokteran dinamakan Morbus Hansen atau penyakit Hansen.

Secara umum berikut gejala yang dialami oleh penderita kusta :
1. Timbul bercak putih atau kemerahan pada kulit disertai mati rasa.
2. Pembesaran saraf yang dapat disertai nyeri.
3. Bila tidak segera diobati akan menimbulkan cacat menetap (borok, penegangan atau kelumpuhan otot, dan buntung pada ujung jari)



Ada beberapa cara penularan penyakit kusta, yaitu :
1. Kontak langsung yang erat dan lama dengan penderita. 
2. Bakteri M.Leprae masuk melalui udara atau saluran nafas. 

Biasanya, orang yang sudah tertular bakteri penyebab kusta, tidak akan langsung mengalami gejala-gejala penyakit kusta.  Mebutuhkan waktu hingga lima tahun sejak seseorang pertama ketularan bakteri sampai ia menunjukkan gejala kusta. 

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya apakah sakit kusta dapat sembuh secara total atau tidak. Jawabannya adalah bisa! 
Asalkan Anda selalu mengingat dua kunci utama dalam pengobatan penyakit ini, yaitu tidak terlambat memeriksakan diri ke dokter dan disiplin saat menjalani pengobatan.

Setelah didiagnosis dan mendapatkan obat pun Anda harus benar-benar mematuhi aturan yang diberikan dokter. Minum obat diwaktu yang tepat secara rutin dan jangan berhenti mengonsumsinya tanpa ijin dari dokter. Sering lupa minum obat atau menghentikan pengobatan akan membuat bakteri terus berkembang biak dan menjadi kebal. Bakteri yang semakin kuat ini juga dapat berpindah dan menginfeksi tubuh orang lain dengan mudah.

Penyakit kusta bukanlah penyakit kutukan. Jika Anda merasa memiliki salah satu atau beberapa gejala kusta seperti yang sudah tercantum di atas, jangan khawatir akan dikucilkan. Segeralah memeriksakan diri ke dokter. Anda dapat berkonsultasi kepada Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin kami di RSUD Bangkinang, dengan jadwal praktek Senin, Selasa, Kamis, Jumat dan Sabtu.



Sumber : dr. Imawan Hardian, Sp.KK, FINSDV
(Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Bangkinang)






TAGS — Kesehatan |

0 Komentar

Leave this empty:

IGD 24 Jam

Buka sepanjang waktu untuk kenyamanan, akses cepat dan mudah

Fasilitas Terbaik

Pelayanan laboratorium yang hemat biaya, komprehensif dan klinis

Dokter Profesional

Dokter yang berkualifikasi dan bersertifikat untuk perawatan medis yang berkualitas

PANGGILAN DARURAT:




Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)


PPID atau Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah Pejabat yang bertugas dan bertanggungjawab untuk melakukan pengelolaan dan pelayanan informasi publik, meliputi proses pengumpulan, penyediaan, pengklasifikasian, penyimpanan, pendokumentasian, dan pelayanan informasi beserta Dokumentasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah yang terdapat pada suatu Pemerintah Daerah dengan ketentuan yang berlaku.

Nama: Pesan:
Batal